RIAU24.COM - Di luar tempat di mana Presiden Joe Biden seharusnya berbicara pada makan malam tahunan Asosiasi Koresponden Gedung Putih (WHCA), para pemrotes pro-Palestina berkumpul untuk memprotes tindakan militer Israel yang sedang berlangsung di Gaza.
Pada Sabtu malam (27 April), mereka berdiri di luar Hotel Washington Hilton di Washington DC, menunjukkan ketidaksetujuan mereka dengan konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah.
Di dalam hotel, anggota pers, dan politisi berkumpul untuk acara merayakan kebebasan pers. Satu hal yang paling mencolok dalam protes itu adalah bendera Palestina besar yang tergantung di sisi hotel.
Konflik dimulai ketika kelompok militan Palestina Hamas memulai serangan ke Israel selatan pada 7 Oktober 2023, mengakibatkan 1.200 korban jiwa dan lebih dari 200 sandera.
Selama perang hampir tujuh bulan, jumlah korban tewas Palestina telah melebihi 34.000, dengan lebih dari 76.000 orang menderita luka-luka, menurut laporan Associated Press, mengutip informasi dari Kementerian Kesehatan Gaza.
Sementara kementerian, yang dikendalikan oleh Hamas, tidak membedakan antara kombatan dan warga sipil dalam penghitungannya, ia menyatakan bahwa setidaknya dua pertiga dari korban adalah anak-anak dan perempuan.
Jumlah korban tewas yang meningkat, bersama dengan gambar-gambar mengganggu anak-anak yang ditemukan meninggal di tengah-tengah puing-puing bangunan yang dibom, telah meningkatkan tuntutan gencatan senjata dan meningkatkan tekanan pada Presiden Joe Biden untuk mengambil sikap yang lebih tegas terhadap Israel, sekutu lama Amerika Serikat.
Demonstrasi pro-Palestina di luar jamuan makan malam WHCA bertepatan dengan protes meletus di kampus-kampus nasional, yang menyebabkan banyak penangkapan.
Rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan demonstran di D.C. mengarahkan nyanyian ke arah iring-iringan mobil Biden dan mereka yang menghadiri acara tersebut saat mereka memasuki hotel.
(***)
