RIAU24.COM -Israel dilaporkan tak berhenti melancarkan gempuran udara ke sejumlah titik di Jalur Gaza Palestina sejak gencatan senjata berakhir.
Sejak gencatan senjata berakhir pada Jumat (1/12),
dalam 24 jam terakhir Gaza terus dibomdardir terutama di bagian Selatan dekat Rafah.
Baca Juga: Pejabat Brasil Temukan Pekerja China Dalam Kondisi Seperti Perbudakan di Lokasi Konstruksi BYD
Israel bahkan meningkatkan intensitas serangan pada Jumat malam hingga Sabtu dini hari tadi.
Al Jazeera melaporkan pasukan Israel memusatkan serangan mereka ke wilayah timur Khan Younis, selatan Gaza dan juga di garis pantai Jalur Gaza.
Mayoritas serangan Israel diarahkan ke lahan pertanian. Pengamat menilai Israel tengah berupaya membuka "jalan" untuk invasi daratnya lebih lanjut ke wilayah itu.
Model gempuran ini juga terjadi di awal perang berkecamuk pada 7 Oktober lalu, di mana Israel menggempur wilayah Gaza utara dari udara dan akhirnya membuka jalan bagi tank hingga kendaraan militer lain masuk ke wilayah itu dan akhirnya melancarkan invasi darat di sana.
Di awal agresinya pasca serangan Hamas 7 Oktober lalu, Israel memulai gempuran ke utara Jalur Gaza dengan artileri dan juga pemboman udara untuk membuka jalan bagi pasukan darat Israel untuk terus masuk ke dalam wilayah itu.
Sebanyak hampir 200 orang tewas akibat bombardir Israel ke Jalur Gaza dalam kurun waktu 24 jam sejak gencatan senjata berakhir.
Kepulan abu dan asap tebal akibat gempuran Israel mulai mewarnai langit Gaza lagi menjadi kelabu.
Dikutip AFP, Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan sekitar lebih dari 180 orang tewas akibat bombardir Israel di utara dan selatan Gaza dalam 24 jam terakhir.
Baca Juga: Laporan: Pakistan Akan Akuisisi 40 Jet Tempur J-35 Dari China
Israel memang langsung menggempur habis-habisan Gaza begitu masa gencatan senjata berakhir pada Jumat pagi waktu Gaza.
"Apa yang kami lakukan sekarang adalah menggempur target-target militer Hamas di seluruh Jalur Gaza," kata juru bicara Israel Defense Force (IDF), Jonathan Conricus, pada Sabtu (2/12).
Militer Israel menerbitkan peta "zona evakuasi" di Jalur Gaza yang dikatakan akan memungkinkan penduduk untuk "mengungsi dari tempat-tempat tertentu demi keselamatan mereka jika diperlukan".
Warga di berbagai wilayah Gaza juga menerima pesan singkat soal peringatan serangan rudal dan roket lagi pada Jumat.
Truk-truk yang mengangkut bantuan kemanusiaan dari dunia internasional juga berhenti memasuki wilayah Jalur Gaza lantaran khawatir dengan gempuran Israel yang kembali membabi buta.
(***)