RIAU24.COM -Seorang pejabat senior Hamas pada Selasa (28/11/2023), mengundang CEO X (dulunya Twitter) Elon Musk mengunjungi Jalur Gaza, Palestina, untuk melihat sejauh mana kerusakan yang disebabkan oleh pengeboman Israel.
"Kami mengundangnya mengunjungi Gaza untuk melihat sejauh mana pembantaian dan kehancuran yang dilakukan terhadap rakyat Gaza, sesuai dengan standar objektivitas dan kredibilitas," kata pejabat senior Hamas Osama Hamdan dalam konferensi pers di Beirut, Lebanon, seperti dilansir Reuters, Rabu (29/11).
Baca Juga: Pejabat Brasil Temukan Pekerja China Dalam Kondisi Seperti Perbudakan di Lokasi Konstruksi BYD
Sebelumnya, pada Senin (27/11), Elon Musk yang diserang karena dukungannya terhadap unggahan-unggahan anti-Yahudi, dengan didampingi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengunjungi lokasi serangan Hamas.
Dalam kunjungannya ke Israel, Elon Musk menyatakan komitmennya untuk melakukan apa pun yang diperlukan demi menghentikan penyebaran kebencian.
Musk merupakan pemilik platform media sosial X alias Twitter.
Adapun pernyataan Hamdan muncul satu hari setelah gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas diperpanjang selama 48 jam atau dua hari.
Baca Juga: Laporan: Pakistan Akan Akuisisi 40 Jet Tempur J-35 Dari China
"Dalam 50 hari, Israel menjatuhkan lebih dari 40.000 ton bahan peledak ke rumah warga Gaza yang tidak berdaya," ujar Hamdan.
"Saya menyerukan kepada Presiden AS Joe Biden untuk meninjau kembali hubungan AS dengan Israel dan berhenti memasok senjata kepada mereka."
(***)