RIAU24.COM - Militer Israel melancarkan serangan singkat lainnya ke Jalur Gaza ketika pasukan darat yang didukung oleh jet tempur dan pesawat tak berawak melakukan serangan malam hari yang ditargetkan di bagian tengah wilayah itu, kata tentara, Jumat (27 Oktober).
Ini terjadi di tengah invasi darat yang sangat dinanti-nantikan ke wilayah itu oleh Israel.
"Pada hari terakhir, pasukan darat IDF (Pasukan Pertahanan Israel), disertai dengan jet tempur IDF dan UAV, melakukan serangan tambahan yang ditargetkan di Jalur Gaza tengah," kata militer dalam sebuah pernyataan.
"Sebagai bagian dari kegiatan, pesawat IDF dan artileri menyerang sasaran teror milik organisasi teroris Hamas di daerah Shujaiya dan di seluruh Jalur Gaza," tambahnya.
Sementara itu, Pentagon mengatakan bahwa pesawat tempur AS menyerang sasaran di Suriah timur, menyatakan bahwa mereka terkait dengan Garda Revolusi Iran setelah serangkaian serangan terhadap pasukan AS oleh pejuang yang didukung Iran.
Serangan udara bertindak sebagai katalis untuk eskalasi terbaru di Asia Barat, di tengah perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung dan ketegangan regional yang tinggi.
IDF merilis video hitam-putih, yang menunjukkan kolom kendaraan lapis baja saat awan debu tebal mengepul ke langit setelah serangan.
Tentara melakukan operasi darat serupa menggunakan tank dan infanteri malam sebelumnya di bagian utara wilayah Palestina.
Israel bersiap untuk serangan darat
Ini terjadi setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengulangi awal pekan ini bahwa Israel sedang mempersiapkan serangan darat.
Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi Rabu malam bahwa mereka mempersiapkan serangan darat, selain kampanye pemboman besar-besaran di Gaza yang dikuasai Hamas.
Netanyahu mengatakan keputusan kapan pasukan akan masuk ke daerah kantong Palestina akan diambil oleh kabinet perang khusus pemerintah.
Dia berkata, "Kami telah membunuh ribuan teroris dan ini baru permulaan".
Dia menambahkan, "Secara bersamaan, kami sedang mempersiapkan invasi darat. Saya tidak akan menjelaskan kapan, berapa atau berapa banyak. Saya juga tidak akan menguraikan berbagai perhitungan yang kami buat, yang sebagian besar tidak disadari publik dan begitulah seharusnya."
(***)