RIAU24.COM - Pernah mendengar nama hewan lamprey atau lampre? Lamprey merupakan jenis ikan yang menyerupai belut, yang disebut punah pada abad ke-19 oleh para ahli. Namun, ikan yang disebut juga sebagai ‘vampir laut’ yang menghisap darah ini kembali ditemukan di Sungai Darwent, Yorkshire, Inggris. Penemuan Lamprey ini pertama kali pada tahun 2015 silam.
Di masa lalu, lamprey ini mudah ditemukan, namun ia ‘menghilang’ karena polusi saat Revolusi Industri yang terjadi. Lamprey telah hidup selama kurang lebih 200 juta tahun lalu, saat ini julukan fosil hidup disematkan untuk hewan purba ini.
Habitat dan distribusi lamprey
Pada dasarnya, ikan lamprey bisa ditemukan di utara dan barat Samudra Atlantik. Hewan ini menyebar dari pantai Eropa dan Amerika Utara, dari Laut Mediterania sampai ke Laut Hitam. Lamprey hidup di perairan dengan suhu 1-20 derajat celcius, bisa menyelam hingga 4.000 meter ke dalam lautan.
Baca Juga: 2 Sahabat Karib Fitri Salhuteru dan Nikita Mirzani Saling Serang, Sindir NikMir sebagai ODGJ
Saat akan bertelur, lamprey bisa berpindah dari laut ke danau atau perairan sungai. Sarang lamprey akan dibuat oleh pejantan di substrat sungai dengan arus yang cukup kuat. Saat ini, lamprey tergolong ke dalam ‘least concern’ dan tak lagi masuk kategori hewan langka.
Vampir laut yang menghisap darah mangsa sampai mati
Salah satu julukan yang melekat pada lamprey adalah ‘vampir laut’. Hal tersebut dikarenakan cara lamprey membunuh mangsanya dengan menghisap habis darah mangsa sampai mati. Saat mulutnya tertutup, ikan ini akan tampak seperti belut.
Namun, saat mulutnya dibuka, akan terlihat ratusan gigi yang berderet layaknya silet. Selain gigi yang tajam, air liur lamprey juga mengandung zat kimia yang mampu mencegah terjadinya pembekuan darah. Hal ini membuat lamprey menjadi makhluk yang mematikan sekaligus invasif.
Muncul di Australia setelah menghilang lebih dari 20 tahun
Ikan lamprey tak hanya bisa ditemukan di daerah Eropa dan Amerika saja, ia bisa hidup di perairan Australia. Hal ini diceritakan oleh Sean Blocksidge, pemandu wisata di Margaret River, Australia. Sean mengatakan bahwa sudah lebih dari 20 tahun mereka tidak menemukan lamprey. Ikan penghisap darah ini tak ubahnya seperti loch ness yang hanya tinggal legenda.
Namun, belum lama lamprey ditemukan di area Air Terjun Yalgardup. Lamprey perlahan muncul kembali karena habitat mereka yang sudah bersih, minim sampah, serta tidak tercemar. Sean menjelaskan bahwa lamprey terlihat karena musim dingin yang sangat basah, sehingga tahun tersebut bagus untuk bermigrasi ke sungai.
Baca Juga: Tips merawat Helm agar nyaman berkendara di musim Hujan
Mampu perangi kanker pada manusia
Berdasarkan penelitian yang dimuat dalam Genome Biology and Evolution, Sekolah Kesehatan Masyarakat Universitas Yale, menjelaskan bahwa lamprey bisa dimanfaatkan untuk melawan kanker. Meski masuk ke dalam jenis parasit, Llmprey mampu menekan evolusi gen kanker. Salah satu kanker yang disebutkan bisa sembuh dengan memanfaatkan ikan lamprey adalah limfoma.
Dalam penelitian ini, gen spesifik yang diselidiki diketahui berperan besar dalam berbagai jenis kanker, termasuk neuroblastoma, kanker paru non-sel kecil, dan limfoma sel besar anaplastik, melansir kkp.go.id.
Munculnya kembali ikan lamprey ini merupakan kabar baik. Hal tersebut membuktikan bahwa lamprey kembali menemukan habitat yang bersih dan layak huni. Selain itu, meski masuk ke dalam list ikan parasit, lamprey ini ternyata bisa dimanfaatkan untuk menyembuhkan beberapa jenis kanker pada manusia.
****