RIAU24.COM - Ratusan pekerja pariwisata Indonesia mogok pada Selasa, 2 Agustus 2022, atas kenaikan harga tiket yang tinggi untuk melihat komodo yang terkenal di negara itu, sebuah langkah yang ditegaskan pemerintah adalah untuk melestarikan habitat salah satu kadal terbesar di dunia.
Harga tiket untuk akses masuk ke dua pulau utama di taman nasional Komodo melonjak hingga 18 kali, menjadi Rp 3,75 juta (USD 347,62) pada hari Senin, lompatan yang menurut pekerja lokal akan menakuti wisatawan dan melihat pendapatan mereka mengering.
Baca Juga: Achmad Dukung Kenaikan PPN 12 Persen dengan Catatan Lindungi Masyarakat Kecil
Indonesia adalah rumah bagi sekitar 3.300 komodo langka, yang dapat tumbuh hingga 3 meter (10 kaki) panjangnya dan dapat membunuh mangsa besar dengan satu gigitan berbisa.
"Ini menimbulkan ketidakpastian di antara kami," kata Leo Embo, seorang pemandu wisata, yang tergabung dalam salah satu dari 24 asosiasi pekerja lokal yang saat ini mogok karena harga tiket.
"Kami memutuskan untuk mogok bahkan ketika kami menderita kerugian di sini ... ini mungkin juga bunuh diri."
Dilansir dari KompasTV menunjukkan rekaman pada hari Selasa dari kebuntuan antara polisi dan demonstran. Media lokal melaporkan puluhan telah ditangkap, dan menteri pariwisata, Sandiaga Uno, pada hari Senin mendesak pekerja untuk mengadakan pembicaraan dengan pemerintah.
Baca Juga: Bolehkan Muslim Mengucapkan Selamat Natal? Begini Kata Buya Yahya-Habib Ja'farĀ
Pulau-pulau asli di provinsi Nusa Tenggara Timur Indonesia adalah Situs Warisan Dunia Unesco dan menarik hampir 222.000 pengunjung pada tahun 2019 sebelum pandemi melanda.
Jumlah tahunan telah menyusut menjadi sekitar seperempat dari itu di tahun-tahun berikutnya, menghancurkan bisnis yang bergantung pada pariwisata.
Indonesia telah menuai kontroversi sebelumnya atas upayanya untuk menghasilkan pendapatan dari kadal raksasa, termasuk gambar naga berhadapan dengan kendaraan konstruksi, yang memicu kemarahan ketika menjadi viral di media sosial pada tahun 2020.