Peristiwa ini terjadi tahun 2016 silam, kerumunan besar mulai berkumpul di desa tempat patung itu berada.
Baca Juga: Trump Mengklaim Kemenangan Total Saat China Menandakan Penurunan Tarif
Penduduk setempat telah datang ke tempat itu, membentuk antrian panjang, untuk mengambil yang mereka yakini sebagai air suci lalu meminumnya.
"Saya percaya bahwa ini adalah cara Yesus Kristus mencoba untuk membuat kehadiran-Nya dirasakan oleh para penyembah," kata seorang penduduk desa, George Mendonca.
Namun, Sanal Edamaruku, seorang rasionalis terkenal, mengungkapkan bahwa setelah diperiksa, ia menemukan bahwa air yang menetes dari kaki patung Yesus itu karena pipa drainase yang tersumbat di belakang dinding tempat patung itu berdiri.
"Ini adalah air limbah yang merembes melalui dinding karena pipa yang rusak. Air ini dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi orang-orang yang tertipu untuk percaya bahwa itu adalah keajaiban," katanya sembari mengingatkan warga desa berhenti meminumnya.
Tidak terima, Edamaruku malah dikecam dari para fanatik agama. Bahkan, dia didakwa atas penistaan agama di pengadilan tinggi Mumbai.
Karena sering mendapat ancaman pembunuhan, Edamaruku pindah ke Finlandia.
"Saya merasa sangat kesal karena di bawah undang-undang penistaan agama Anda tidak bisa mendapatkan jaminan sampai kasus pengadilan dimulai. Saya akan dipenjara sekarang jika saya berada di apartemen saya di Delhi," katanya.
