Massa AS Naik Pitam, Ternyata Ini 3 Kontroversi Kematian George Floyd

R24/riko
Foto (internet)
Foto (internet)

RIAU24.COM - Dunia maya baru-baru ini dihebohkan aksi yang tidak terpuji di negara Adidaya AS. Pasalnya salah seorang warga Minneapolis, Minnesota, AS tewas menyakitkan ditangan seorang aparat polisi yang seharusnya menjadi pengayom masyarakat. 

Baca Juga: Pejabat Brasil Temukan Pekerja China Dalam Kondisi Seperti Perbudakan di Lokasi Konstruksi BYD

Peristiwa tersebut menyulut api kemarahan massa Amerika baik melalui demonstrasi langsung, hingga jadi tagar trending global di media sosial. Tidak hanya itu saja kejadian itu mencoreng profesi kepolisian hingga pemerintah kota setempat. Melansir dari Bombastis 31 Mei 2020 berikut 3 kontroversi kematian George Floyd yang bikin massa naik pitam:

Lantas siapakah George Floyd?

Jika mengetahui ltar belakang George Floyd hati kita bakalan teriris Pasalnya Ia hanya warga biasa yang berkerja sebagai pegawai restoran. Menurut pengakuan orang terdekatnya, George  merupakan sosok penyayang keluarga. Selain itu publik yang mengenalnya secara personal mengatakan bahwa George punya  solidaritas tinggi pada mereka yang sedang kesusahan. Floyd berurusan dengan polisi karena dugaan penggunaan uang kertas palsu. Belakangan juga diketahui bahwa keduanya pernah bekerja di tempat yang sama meski tak berinteraksi secara langsung.

Tewas di tangan polisi

Hampir di seluruh negeri, pernah terdapat kasus kematian akibat bentrok dengan aparat berwajib. Inilah yang membuat hubungan dan kepercayaan warga dan polisi jadi kadang cinta, kadang benci. Namun dalam kasus kematian George Floyd yang terekam dalam sebuah video, nampak sang polisi yang bernama Derek Chauvin, mendudukkan lututnya di atas leher pria tersebut hingga ia kesakitan. George meminta tolong karena tak bisa bernafas, namun Derek tak kunjung melepaskannya hingga pria malang itu akhirnya tewas.

Masalah rasisme pada warga kulit hitam

Meski demikian, FBI masih menyelidiki inti permasalahan dari kasus ini. Kematian George Floyd yang dianggap tidak manusiawi kembali mencuatkan polemik rasisme di Amerika Serikat. Pasalnya dilansir dari beberapa sumber, kasus kematian warga kulit hitam di tangan polisi bukan kali pertama terjadi. Inilah yang membuat publik mengangkat seruan ‘black Lives matter’ di mana mereka menyuarakan kesetaraan hak hidup bagi warga kulit hitam.

Mencekam, seisi kota jadi sasaran amarah warga setempat

Video viral tersebut tersebar dan segera membuat warga Mineapolis naik pitam. Nasib polisi yang melakukan intimidasi pada George Floyd saat ini kabarnya telah dipecat. Tak hanya satu, namun empat orang polisi yang diduga terlibat kejadian tersebut. Tidak main-main, kemarahan warga menjadikan Minneapolis di Minnesota, Amerika Serikat, dipenuhi ketegangan dan demonstrasi.

Baca Juga: Laporan: Pakistan Akan Akuisisi 40 Jet Tempur J-35 Dari China

Hingga saat berita ini ditulis, pihak yang berwajib telah berusaha meyakinkan warga setempat bahwa proses penyelidikan sedang ditegakkan. Mereka tahu bahwa warga sangat marah oleh tindakan pelaku, namun mereka juga tak ingin kejadian tersebut dimanfaatkan oleh oknum untuk melakukan kerusuhan lainnya.

Tak hanya itu, saat kabar ini sampai ke telinga Donald Trump, orang nomor 1 di Amerika Serikat itu geram dan memerintahkan agar kasus ini menjadi prioritas untuk diselesaikan. Namun chaos tak terelakkan sehingga kabarnya satu kantor media berita dirusak, hingga mobil polisi dibakar.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak