Kambing dan Buah Pepaya Positif Corona, Presiden Ini Meradang

R24/wira
Seekor kambing dan satu buah pepaya dinyatakan positif mengidap virus covid-19 di Tanzania (foto/int)
Seekor kambing dan satu buah pepaya dinyatakan positif mengidap virus covid-19 di Tanzania (foto/int)

RIAU24.COM - Seekor kambing dan satu buah pepaya dinyatakan positif mengidap virus covid-19 di Tanzania. Kedua mahluk hidup ini sebelumnya menjalani tes menggunakan alat tes Covid-19 yang diimpor oleh negara tersebut.

“Alat tes Covid-19 itu diimpor dari luar negeri,” kata Presiden John Magufuli saat acara di Chato di barat laut Tanzania.

Baca Juga: Pejabat Brasil Temukan Pekerja China Dalam Kondisi Seperti Perbudakan di Lokasi Konstruksi BYD

Hasil positif tersebut membuat Magufuli meradang dan merusak alat tes Covid-19 sebab menganggap alat tes itu mengalami kerusakan teknis. Presiden lalu memerintahkan pasukan keamanan Tanzania memeriksa kualitas alat itu.

Mereka secara acak mengambil beberapa sampel non-manusia, termasuk dari buah papaya, seekor kambing dan seekor domba, namun sampel itu diberi nama manusia dan umurnya.

Baca Juga: Laporan: Pakistan Akan Akuisisi 40 Jet Tempur J-35 Dari China

Sampel-sampel itu kemudian dimasukkan laboratorium Tanzania untuk dites apakah terjangkit virus corona. Para teknisi di laboratorium itu tidak sadar dengan asal sampel tersebut.

“Sampel dari pepaya dan kambing dites positif Covid-19. Ini berarti beberapa orang yang dites positif faktanya mereka tidak terinfeksi oleh virus corona,” ungkap presiden

Magufuli menambahkan, “Ada sesuatu yang terjadi, saya katakan sebelumnya kita tidak bisa menerima setiap bantuan yang tujuannya baik untuk bangsa ini.” seperti dimuat di Sindonews.com.

Dia meminta alat itu diinvestigasi. Tanzania mencatat 480 kasus corona dan 17 kematian. Namun tidak seperti negara Afrika lainnya, Tanzania selama beberapa hari tak memberi informsi terbaru.

Magufuli menyatakan dia telah mengirim pesawat untuk mengumpulkan obat yang disarankan Presiden Madagaskar berupa campuran herbal yang belum diakui internasional untuk tes ilmiah.

“Saya berkomunikasi dengan Madagaskar. Mereka memiliki obat. Kami akan mengirim penerbangan ke sana dan obat akan dibawa ke negara ini sehingga warga Tanzania dapat menggunakannya,” kata Magufuli. (R24/Wira)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak