Susul Jerman dan Norwegia, Pemerintah Prancis Juga Hentikan Penjualan Senjata ke Turki

R24/saut
Penjualan Senjata/ilustrasi
Penjualan Senjata/ilustrasi

RIAU24.COM -  PARIS - Mengikuti langkah yang telah diambil sejumlah negara Eropa, Pemerintah Prancis juga  akan menghentikan sementara penjualan senjata kepada Turki. Ini dilakukan sebagai respon atas operasi militer di Suriah.

Pemerintah Prancis dalam sebuah pernyataan juga menginginkan adanya pertemuan segera koalisi pimpinan-Amerika Serikat (AS) melawan ISIS, di mana Kurdi Suriah termasuk diantara para pemain kunci dalam operasi melawan ISIS di Suriah.

"Kami akan mendorong untuk pendekatan seluruh Eropa untuk menangguhkan penjualan senjata kepada Turki pada pertemuan para Menteri Luar Negeri Uni Eropa (UE) awal pekan depan," kata pemerintah Prancis, seperti dilansir Arab News yang dikutip SIndonews pada Minggu (13/10/2019).

Prancis berpendapat, serangan itu menyebabkan masalah kemanusiaan yang semakin besar dan mengancam perang internasional melawan gerilyawan ISIS dan karenanya akan turut mengancam keamanan Eropa.

Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan, negera itu telah melarang ekspor senjata ke Turki atas serangannya terhadap milisi YPG Kurdi di Suriah.

Norwegia dan Finlandia juga telah menghentikan penjualan senjata ke Turki dengan alasan yang sama. Norwegia bahkan akan meninjau semua lisensi untuk ekspor senjata yang telah dikeluarkan.

Turki dan pasukan sekutu Suriahnya pada hari Rabu melancarkan serangan militer lintas perbatasan yang mematikan terhadap daerah-daerah yang dikuasai SDF.

Serangan itu telah mengakibatkan tembakan artileri yang terjadi di dekat sejumlah fasilitas penting, termasuk beberapa penjara di mana ribuan tersangka ISIS ditahan.***

 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak