RIAU24.COM - Saat ini beredar informasi jika Capres Nomor Urut 02, Prabowo Subianto yang akan melaksanakan shalat Jumat di Masjid Agung Semarang (MAS) atau Masjid Kauman Semarang, ditolak oleh takmir.
Penolakan tersebut bermula dari KH Hanief Ismail yang keberatan adanya rencana Prabowo Subianto akan melaksanakan salat Jumat di Masjid Agung Semarang, Jum'at (15/2) besok.
Dia beralasan bahwa shalat Jumat yang akan diadakan oleh Prabowo itu dinilai mempolitisir ibadah dan memakai masjid untuk kepentingan politik.
Baca Juga: Achmad Dukung Kenaikan PPN 12 Persen dengan Catatan Lindungi Masyarakat Kecil
Hal itupun ditanggapi oleh penggagas #2019GantiPresiden,Mardani Ali Sera. Di akun Twitternya dia mengaku miris dengan adanya pelarangan tersebut. Terlebih lagi, Kata Mardani, Prabowo sendiri ketika shalat tidak pernah diumumkan ke publik.
"Sholat jumat pak Prabowo menjadi fenomenal, krn tidak pernah dimumkan ke publik," kicau ketua DPP PKS tersebut di akun Twitternya, Kamis, 14 Februari 2019.
Dia menduga bahwa ada yang sengaja membocorkan jika Prabowo akan shalat di Masjid tersebut. Akhirnya, Prabowo sendiri dilarang untuk shalat di Masjid Kauman.
Baca Juga: Bolehkan Muslim Mengucapkan Selamat Natal? Begini Kata Buya Yahya-Habib Ja'far
"Suatu ketika ada yg membocorkan bahwa pak Prabowo sholat di Kauman. Apa yg terjadi? akhirnya beliau di larang shalat jumat oleh takmirnya. #miris," kata Mardani lagi.
Sementara itu, Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Sudirman Said mengaku prihatin atas masalah tersebut. Dia menduga bahwa dibalik larangan tersebut, ada dugaan yang mempolitisasi.
"Saya menyayangkan sampai terjadi larangan shalat Jumat terhadap Prabowo. Saya kok menduga ini justru ada pihak lain yang mempolitisasi shalat jumatnya Pak Prabowo," tutur Sudirman.