RIAU24.COM - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror bersama Badan Intelejen Nasional (BIN), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) serta perwakilan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dijadwalkan akan terbang ke Filipina.
Pasukan elit antiteror Indonesia ini diberangkatkan untuk membantu pemerintahan Filipina, dalam mengidentifikasi pelaki bom bunuh diri di Gereja Katedral, Jolo, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Polisi Resmi Tetapkan Mahasiswi ITB Sebagai Tersangka Meme 'Ciuman' Prabowo-Jokowi
Kadiv Humas Polri, lrjen Pol. Mohammad Iqbal, S.I.K., M.H., mengatakan perwakilan Indonesia ini akan berupaya semaksimal mungkin membantu melakukan identiflkasi terkait kasus bom bunuh diri tersebut.
"Tugas Tim disana nantinya akan membantu mengidentifikasi pelaku bom di Gereja beberapa waktu lalu," Sebut Iqbal dilansir dari laman instagram @Divhumasmabespolri.
Untuk diketahui, Tim Densus 88 adalah satuan khusus Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk penanggulangan terorisme di Indonesia. Pasukan khusus ini dilatih khusus untuk menangani segala ancaman teror, termasuk teror bom.
Baca Juga: Sastrawan Kritik Pedas soal Ijazah Jokowi: Pendidikan Gibran Lebih Penting Diusut
Dilengkapi dengan keahlian khusus Densus 88 akhirnya dibentuk sesuai dengan Skep Kapolri No. 30/Vl/2003 tertanggal 20 Juni 2003, untuk melaksanakan Undang-undang No. 15 Tahun 2003 tentang penetapan Perpu No. 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
